Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Penyair (Puisi)

Read it ! :) PENYAIR Karya : Ira Esmiralda Aku telah mengembara di tiap-tiap lembah Mencari batang-batang putih mendekap tanah Memahatnya dalam-dalam dengan beratus dongeng Yang dituturkan peri-peri penabur lelap Tiap kali ku daki bukit Orang-orang menyalinnya pada selimut terpanggang Matahari Sedang cecap tak kunjung menetas Maka ku tanya ia Sang pemahat kesucian Yang menanam pohon-pohon Dengan akar mencengkram menghunjam bumi Dan cabangnya menggapai langit mencumbu matahari Lelaki yang membagikan buahnya pada tiap musim “Kepada-Nya berasal dan kepada-Nya kembali.” Ia berkata tenang Pada tanganku ditaruhnya sebenih pohon Entah dimana dan kapan akan kutanam

Anak Negeri (Puisi)

Read it ! :) ANAK NEGERI Karya : Fahrurrozzi Ia lahir ditengah kepahitan sejarah Lalu merangkak disela-sela pulau Sambil memegang sekuntum bunga plastik Kepada ibunya ia berpegang Kepada ayahnya ia mengepal tinju Kepada angin ia menebar cahaya Anak negeri terus berjalan Menuju tiang bendera Persis dekat tiang gantungan Anak negeri memandang cemas Ia tak tahu apa-apa kecuali cinta Sebab hanya itulah yang ia bawa Anak-anak negeri tak pernah diajarkan menggerek bendera Namun ia tahu caranya Meskipun akhirnya mati Sungailiat,Desember 1998

Bukti Kekuasaan-Nya (Puisi)

Read it ! :) BUKTI KEKUASAAN-NYA Karya : Rustian Al-Anshori Bukti kekuasaan-Nya Bumi telah dihamparkan dengan bakal Air dan tumbuhan Maka bumi layak dijadikan tempat tinggal Aku serta manusia lainnya dan binatang Allah-lah yang menginginkan langit tanpa tiang Allah mengatur urusan mahluk-Nya Menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya Dia-lah Tuhan Yang membentangkan bumi dan menjadikan Gunung-gunung sungai-sungai Pegunungan telah dipancangkan Agar bumi ini kokoh Tidak bergoyang-goyang Pegunungan Alpen dan Himalaya Serta banyak pegunungan katulistiwa lain Yang ada di dunia ini Menciptakan keseimbangan bagi manusia Tand-tanda kekuasaan Allah Bagi orang-orang yang yakin Allah telah datang mengingatkan kita Ketika bumi Jebus bergoyang Galian camui menimbun penggalinya sendiri Menguburkannya hidup-hidup Gunung menumbing Gunung maras Gunung mangkol Dan bukit-bukit lainnya yang mulai terkikis Sudah mulai bergoyang-goyang

Elegi Buat Bangka (Puisi)

Read it ! :) ELEGI BUAT BANGKA Karya : Mustafa Kamal Kau merana karena ditinggalkan bujang dan gadismu Yang lebih terpesona gemerlap kota Di lirik,di tarik magnet hura-hura penuh dosa Kau tua,penuh luka! Eksplorasi,eksploitasi Dan ekspansi jaringan bisnis Meninggalkan Abrasi,erosi dan emosi Luka di kulitmu Oh,Bangka Kau punya selaksa,mungkin sejuta pesona Sketsa wajahmu kini tak lagi indah Kehilangan kesucian dan kemurnia bentuk Sepi,sendiri di antara gema suara pendatang Dan deru buldozer serta mesin-mesin teknologi canggih Kindahan pokok lada berganti pucuk sawit Entah punya siapa Kesuburan bunga tanah terbungkus pasir putih Yang ilalang pun enggan tumbuh di sana Pantaimu tercemar besi-besi tua dan sampah susila Diskotik,karaoke dan beribu kemaksiatan Yang atas ijin siapa Wahai para bujang gadis Bangka Dimana idealisme-mu? Dimana rasa cintamu? Dimana otak pintarmu? Taburkanlah semua disini ! Tanamkan lah semua di

Puisi

Read it ! :) Pahlawan Pendidikan  Jika dunia kami yang dulu kosong tak pernah kau isi Mungkin hanya ada warna hampa, gelap tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana Tapi kini dunia kami penuh warna Dengan goresan garis-garis, juga kata Yang dulu hanya jadi mimpi Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi Itu karena kau yang mengajarkan Tentang mana warna yang indah Tentang garis yang harus dilukis Juga tentang kata yang harus dibaca Terimakasih guruku dari hatiku Untuk semua pejuang pendidikan Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin Hanya ucapan terakhir dari mulutku Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selalu jiwamu wahai pejuang pendidikan Indonesia DMCA Protection on:  http://www.lokerseni.web.id/2011/07/kumpulan-puisi-untuk-guru-dan.html#ixzz2RCf8HqyJ GURUKU PAHLAWANKU Oleh Upee Andai kata matahari tiada Dunia akan beku dan bisu pelangi tiada akan pernah terpancar kehidupan t