ANGIN PUTING BELIUNG karya DN Kelana Rabu,9 Januari 2008 langit gelap kian pekat Menoreh perut bumi yang kian merekat Kilat dan petir bersahut-sahutan Bagai lolong serigala yang menakutkan Angin berkejar-kejaran tak berarah Bagai Rahwana mengejar Shinta yang bergairah Langit menangis sekeras-kerasnya Tertumpah merata di Pangkal pinang Hingga Ibu kota Bangka Belitung tergenang Atap-atap rumah berpindah sesuka hati Batang-batang pohon bergeser dan berbaring disana sini Papan reklame tumbang tak bertahan Listrik dan telepon mati karena bersentuhan Air mengalir dimana mana Banjir tak terhindarkan Angin puting beliung merontokkan Isi muka bumi dalam sekejap Tajammu sanggup menembus Batang pohon dan tiang beton Kecepatanmu mengalahkan Peluru yang memburu Kekejamanmu mengalahka Singa mencari mangsa Angin puting beliung Tinggalkan kami semakin jauh Walau kini susah berteduh Karena tempat tinggal sudahlah runtuh Hey Hey Hey
Sedikit menulis banyak bengongnya.