Read it ! :)
Part
4
Pisces
Setengah
jam perjalanan,akhirnya mobil itu berhenti didaerah pesisir pantai.Shilla
membuka matanya,tadi ia sempat tertidur didalam mobil.Matanya melotot melihat
apa yang dihadapannya.Pantai indah dan bersih dengan batuan besar menghiasi
setiap sudut pantai. Suara ombak terdengar sangat merdu.Shilla pun langsung
berlari keluar mobil menyusul Cakka yang sudah berdiri menatap laut.
“PANTAI!!!”teriaknya.Shilla
pun merentangkan tangannya,menikmati hembusan angin pantai.Membuat rambut
panjangnya terbang tak beraturan,justru menambah kecantikan
Shilla.Disebelahnya,Cakka tersenyum bahagia.Iya,akhirnya Cakka bisa membuat
Shilla bahagia seperti ini.
Mereka
memutuskan untuk berjalan menyusuri pantai.Pantai itu sangat sepi.Hanya mereka
berdua disana.Shilla sibuk membasahi kakinya dengan air laut.Kali ini ia
benar-benar merindukan suasana pantai.Entah berapa tahun ia tak merasakan air
laut,menikmati sepoinya angin pantai.
“Kka..”panggil
Shilla.Ia mengambil sebuah keong sebesar telapak tangan yang masih bagus.”Keong
ini kita lempar kelaut,terus kita lomba siapa yang dapat nih keong.Dan yang
kalah harus gendong yang menang ngelilingin batu besar itu 10kali,deal?”tantang
Shilla.
“Kalo
gue yang menang,emang lo bisa gendong gue?”tanya Cakka meremehkan.
Shilla
mengangkat alisnya sebelah.”Gue emang gak bisa gendong lo,tapi lo gak bakal
menang dari gue!”
“Gimana
kalo gue yang menang,lo cium pipi gue?”tantang Cakka.
Shilla
tampaknya sedang berpikir.Cium? oh my
God! Tapi......gak apa-apalah,yang jelas Cakka gak bakal menang!
“Ohhh,okeh,deal!”
Cakka
dan Shilla memegang keong tersebut bersamaan.Dalam hitungan ketiga,keong
tersebut sudah terlempar bergabung bersama ombak.Cakka baru saja ingin berlari
tapi Shilla menarik tangannya dan mendorong Cakka kebelakang,sehingga Cakka
terguling-guling dipasir.
“HAHAHAHA.....”tawa
Shilla.
Cakka
mengaduh.”Wah curang loo...”ia melihat Shilla hampir sampai dilaut.Segera ia
pun bangkit dan berlari ke laut.Shilla berdiri sambil melihat-lihat kebawah
air,berharap menemukan keong tersebut.Ia tak menyadari Cakka yang berada
dibelakangnya.
Cakka,dengan
niat jahatnya untuk membalas dendam,langsung menggendong Shilla dan membawanya
ke tepi pantai.”Aghhh!!! Cakkaa curang loo main gendong-gendong!!” Shilla
mencoba meronta,tapi gendongan Cakka terlalu kuat.Cakka pun membaringkan Shilla
diatas pasir,dan langsung berlari menuju laut.
“Lo
duluan yang curang,Shill!! HAHAHAHA....!!!!”teriak Cakka lebih kencang.
Shilla
segera bangkit berlari menghampiri Cakka.Mereka berdua kali ini sibuk
memperhatikan air laut.Kedalamannya sudah mecapai pinggang Shilla.Seragam
mereka pun hampir basah kuyup.
Mata
Shilla dan Cakka bertemu dengan keong yang tepat berada ditengah mereka. Dengan
cepat mereka berlari mengambil keong tersebut.
Dukk!!
“Aww....!”jidat
mereka bertabrakan.Mereka pun terjatuh kedalam air.
Mereka
berdiri,dan sudah tidak melihat keong tersebut diposisi tadi.Cakka langsung
menemukan keong tersebut yang berada disamping Shilla.Namun saat ia mencoba
meraih keong tersebut,kaki Cakka tersandung dengan kelapa didasar laut sehingga
ia terjatuuh dan menimpa tubuh Shilla.
“Blurrrr....blurrrr....!!”Shilla
mencoba berbicara dalam tenggelamnya(?).Cakka bangkit dari jatuhnya lalu
membantu Shilla bangkit juga.Baik Cakka maupun Shilla sekarang basah
kuyup.”Cakka apaan sihhh...!!”gerutu Shilla.
“Taraa....”Cakka
memperlihatkan sesuatu ditangannya.Iya,dengan bangganya Cakka menunjukkan keong
tersebut yang sudah berada ditangannya.”Gue menang,dan lo kalah. Hahahaha...!”lanjutnya
lagi.
Shilla
merengut sambil berkacak pinggang.”Apaan,lo curang sih.!”katanya membela diri.
“Kan
lo duluan yang curang,ngedorong gue sampe guling-guling dipasir.”Cakka
mendekatkan tubuhnya ke Shilla.Lalu menjongkok.”Hayoo..cium..! banyak banget lo
cewek diluar sana yang ngebet pengen nyium gue.”lanjutnya.
Shilla
menghirup nafas dalam-dalam.”Iyadeh,tapi lo merem dulu.”
“Ogah!
Entar pasti lo templokin pake sabut kelapa pipi gue.Atau lo oles pake pasir
pipi gue,ya kan? Ya kan? Udah kebaca tuh niatnya.”
Shilla
tertawa.Dia emang mau ngerjain Cakka,tapi tidak dengan cara yang diucapkan
Cakka tadi.”Kalo gak mau ya udah...”
“Iyadeh....”Cakka
pun menurut.Ia memejamkan matanya.
Shilla
langsung mengambil ancang-ancang.”Satu....”Shilla mendekatkan wajahnya ke wajah
Cakka.Mengeluarkan deru nafas agak kuat agar Cakka mengira wajah Shilla sudah
mulai mendarat ke pipinya.”Dua....”hembusan nafas Shilla semakin kuat,ia
menahan tawa melihat Cakka yang sudah senyum-senyum sendiri.”Tiga....~!”
“BURRR!!!!”
“HAHAHAHAHA.....!!”Shilla
tertawa puas.Kali ini ia behasil lagi mendorong Cakka sampai guling-guling di
air.Itu sudah pasti air laut pada masuk hidung+kuping dahh.Ia pun langsung
melarikan diri.
“SHILLA!!!!”teriak
Cakka.Ia berlari menyusul Shilla.
Mereka
berkejar-kejaran di pesisir.Akhirnya Cakka berhasil meraih tangan Shilla.
Mereka terus saja tertawa.
“Mau
kemana,hah??”
“Ampun,Kka!!
Heheheh...iyadeh peaceee gak gitu lagi.”Shilla hanya cengengesan.
Matahari
mulai tenggelam.Langit berubah menjadi orange.Burung-burung pun berterbangan
diatas ombak.Ombak pun terdengar semakin keras.Menandakan laut sudah pasang.
“Shill,udah
mau malam nih.Balik ke mobil yuk!”ajak Cakka.Ia menjongkokkan badannnya didepan
Shilla.
“Kenapa
nih kka?”
“Naik
kepunggung aku.Anggap aja tadi aku yang kalah.”
“Asyik
dah!!!”Shilla pun langsung meloncat kepunggung Cakka.Ia memeluk erat leher
Cakka.Cakka berlari menuju mobil.Mereka terus saja tertawa.
Saat
tiba dimobil,Shilla pun turun.Mereka berdiri didepan mobil.Memandangi suasana
menjelang malam kala itu.Shilla menggigit bibirnya.Ia kedinginan.Dan ia tidak
membawa baju salin.
“Lo
ganti baju aja gih,pake baju gue dijok belakang.”ucap Cakka.
“Elo
pake baju apa dong?”
“Gue
udah biasa kok.”Cakka tersenyum melihat Shilla yang sedikit khawatir.“Kalo abis
ganti baju,lo ambilin pop mie dua sama air panasnya ditermos belakang.Terus
bawa handphone lo sama handphone gue.”Shilla mengangguk setuju.
“Awas
ya lo ngintiip!!”
“Iyee
bawel...””
Shilla
berjalan kejok belakang.Dengan bertutupkan jaket Cakka,ia mengganti bajunya
sambil mengawasi Cakka,takut saja jika Cakka menoleh.Karna disini hanya mereka
berdua. Selesai mengganti pakaian,Shilla mengambil pop mie,termos,handphone
Cakka dan hand phonenya,dan beberapa makanan yang ada lalu membawanya keluar
mobil menghampiri Cakka.Namun Shilla melihat sebuah boneka kodok besar dan
barbie dijok belakang.Dalam hati Shilla terkekeh”Si Cakka ternyata suka barbie
sama kodok wkwkw.” Gumamnya.
Shilla
menuangkan air panas kedalam popmie mereka.Sambil menunggu masak, mereka berdua
memandang pandangan sunset yang ada didepan mata.
“Hp
nya mana?”tanya Cakka.Shilla pun memberikan handphone Cakka.”Hp lo mana?”tanya
Cakka lagi.
Shilla
mengerutkan dahi,”Buat apa?”
“Mau
ijin sama tante Wiwid kayaknya kita bakal malam nyampe rumah.”Cakka langsung
mengambil hp Shilla.Memencet ponselnya mencari no tante Wiwid.Setelah ketemu,
Cakka menyalinnya ke hp Cakka,lalu menekan tombol hijau.
“Assalam
mu’alaikum tante....Iya ini Cakka....gini tante,Cakka tadi pulang sekolah
langsung ngajak Shilla main.....oh iyya,cuman kayaknya kita bakal pulang agak
malam, perjalanannya jauh tante.....beres tante! Cakka bakal jaga Shilla
kok!...Wa’alaikum salam...” Cakka tersenyum puas.Tante Wiwid sama sekali tidak
marah pada Cakka yang sudah membawa kabur anak gadisnya bermain jauh.
“Apa
kata mama?”
“Dia
ngijinin.No hp kamu berapa?”
“081909090909.”jawab
Shilla.Lalu Cakka menyerahkan hp Shilla pada empunya.Ia pun memasukkan
ponselnya ke dalam kantung celana nya walaupun masih basah.
“Suara
ombaknya merdu ya.”ucap Cakka.
Shilla
ikut meresapi suara ombak tersebut.”Gue suka banget sama pantai.Kebanyakan
orang berzodiak pisces itu suka pantai,soalnya....”
“Pisces
itu ikan,tinggalnya dilaut.Dan karna itu aku suka banget sama laut.”Cakka dan
Shilla beradu pandang.Mereka mengucapkan tadi bersama-sama.Dan lagi,Shilla
dibuatnya takjub.Ia tak mengerti dengan lelaki ini.Cakka Nuraga,yang baru ia
kenal kemarin.Tapi kenapa mereka terasa dekat?
Mereka
langsung mengalih pandangan.Malu.Rona merah dipipi Cakka dan Shilla tak dapat
dielakkan lagi.10 menit berlalu....mereka hanya diam.
Gue gak ngerti sama lo,Kka,
“Lo
tau gak,Kka? Seumur hidup gue gak pernah liat sunset.Dan ini pertama
kalinya,sama lo.”ucap Shilla.Tanpa ia sadari kristal bening berbentuk cair itu
sudah mengalir lembut dipipinya.”Gue lupa,udah berapa tahun gak
kepantai.Semenjak papa pergi,aku sama mama gak pernah lagi main kepantai.”lirih
Shilla disela tangisnya.
“Emang,papa
lo kemana?”tanyanya.
Shilla
menggelengkan kepalanya.”Mama gak mau cerita.Gak tau kenapa,aku gak ingat apa2
tentang papa.Wajahnya pun aku lupa.”
Cakka
memegang dagu shilla.Ia tersenyum.”Lo kenapa jadi cengeng gini sih? Sekarang lo
bahagia gak?”tanya Cakka.
Shilla
tersenyum lebar.”Gue gak pernah sebahagia ini sebelumnya.”ucapnya.
Cakka langsung
memeluk gadis itu.Mendekapnya.Membelai lembut rambut Shilla dan mencium
kepalanya beberap kali.Rasanya ia tak ingin lagi melepaskan pelukannya.Ia tak
mau pergi lagi,ataupun membiarkan gadis itu pergi.
Tapi,di sisi
lain,ia merasa hampa.Ia tahu,gadis ini Ashilla Zahrantiara.Perempuan yang
selalu ingin ia jaga.Berada disampingnya.Ia juga tahu,gadis ini sama sekali
tidak berubah.Masih seperti 8 tahun yang lalu.Tapi,gadis ini sama sekali tidak
mengenalnya....
***
Klek!
Kepala
Shilla menyembul masuk rumah.Ia melihat ke sekitar.Gelap.Mungkin mamanya sudah
tidur.Hari juga sudah jam 11 malam.Samar-samar ia melihat seseorang sedang
terbaring diatas sofa tamu dengan berkumbus selimut.Tapi kenapa mama tidak
mengunci rumah? Padahal kan Shilla membawa kunci?
Shilla
berjalan mengendap masuk melewati ruang tamu.Takut membangunkan mamanya.Saat
ingin membuka pintu kamarnya,tiba-tiba...
Klek!
“Shilla....”
Shilla
menoleh.Mamanya menghidupkan lampu.Tante Wiwid terbangun dari tidurnya. Lalu mengucek
matanya melihat siapa yang masuk.
“Maaf
ma,Shilla ngebangunin mama.”
“Gak
apa-apa.Mama sengaja nungguin kamu pulang.Eh...mama malah ketiduran.” Kata
Tante Wiwid.”Sini...”
Shilla
lalu menghampiri mamanya.Langsung menghambur kepelukan mamanya. Sudah lama
sekali ia tak merasa pelukan orang tuanya.Semenjak ia pindah ke Solo,mamanya
selalu pulang malam,dan Shilla sudah pasti tertidur.
“Bagaimana
jalan-jalannya?”
“Asyik
ma..”
“Cakka
anaknya baik,sopan,bertanggung jawab.”kata mama Shilla tiba-tiba.Shilla menoleh
tidak mengerti maksud pembiacaraan mamanya.”Sepertinya dia suka sama kamu
nak.”Pipi Shilla jadi merona.Ia tak bisa menyembunyikan rasa malu pada mamanya.
”Mama setuju-setuju saja kalau kamu pacaran.Asal jangan bikin anjlok nilai
sekolah kamu.”
“Beneran
ma?”tanya Shilla.Mamanya hanya mengangguk setuju.”Tapi ma...aku ngerasa Cakka
itu,aneh “
“Aneh
gimana?”
“Iyya,padahal
aku sama Cakka baru kenal.Dia bisa tau makanan kesukaan aku ma,terus dia juga
tau aku suka pantai,dia tau aku suka cappucino,pokoknya,aneh deh ma...”
“Masa
sih?”
“Iyya
ma...”
“Itu
berarti,dia serius sama kamu.Mungkin saja dia cari informasi tentang kamu,nak.”
“Tapi
kan,mama sendiri yang bilang.Kalo kita baru pertama kali ke Solo,mana mungkin
ada orang yang kenal sama kita.”
Glek!
Tante Wiwid
terdiam sesaat.Mengingat apa yang telah ia perbuat 8 tahun yang lalu. Apa yang
telah terjadi antara dia,Shilla,dan Papa.Tapi...tidak mungkin ia membicarakan
hal sebenarnya pada Shilla.Ia tak ingin Shilla pergi.Lantas....siapa Cakka??
Kenapa wajahnya begitu familiar?
“Ma..?”Shilla
menggoyangkan tubuh mamanya.Membuat tante Wiwid terbangun dari lamunannya.
“Emmm..namanya
juga cinta sayang.Mending kamu tidur aja gih.Besok kan masih sekolah.”Shilla
hanya mengangguk.Tante Wiwid membelai lembut rambut anaknya.Mengecup kening
Shilla.Shilla pun memeluk mamanya.
“Ma...Shilla
boleh nanya gak.”
Tante
Wiwid hanya mengangguk.
“Papa
kemana sih ma?”
Glek!
Lagi-lagi Shilla
berhasil membuat mamanya gelisah tak karuan.Ia mencoba bertahan,tapi...air mata
itu sudah jatuh dari kelopak mata wanita paruh baya tersebut.
“Aduh
ma,maafin Shilla...”
“Gak
apa-apa kok sayang.Papa kamu,pergi...dan gak tau kemana.Dia udah ninggalin
kita,sayang...”tangis tante Wiwid.Lalu mereka berpelukan lagi.”Maafin mama ya
Shilla...” lanjutnya sambil mengecup kepala Shilla.
Papa tega banget ya ma...
Maafin mama ya,Shilla.Mama cuman takut
kehilangan kamu lagi....
***
Komentar
Posting Komentar